Nama Yayasan Sayap Ibu diambil dari bahasa Belanda “onder moeder’s vleugels” yang artinya adalah “di bawah sayap Ibu”, yang menggambarkan betapa besar tekad seorang ibu dalam melindungi anaknya, seperti induk ayam yang menggunakan sayapnya untuk melindungi anak-anaknya dari bahaya.
Nama Yayasan Sayap Ibu diambil dari bahasa Belanda “onder moeder’s vleugels” yang artinya adalah “di bawah sayap Ibu”, yang menggambarkan betapa besar tekad seorang ibu dalam melindungi anaknya, seperti induk ayam yang menggunakan sayapnya untuk melindungi anak-anaknya dari bahaya.
Sejarah
Tahun 1955 penelantaran anak dan pembuangan bayi-bayi di Jakarta, baik yang ditinggal di Rumah Sakit maupun yang kemudian ditemukan di jalan atau di tempat-tempat umum lainnya semakin banyak. Keadaan inilah yang kemudian mendorong beberapa ibu antara lain, Ny. Sutomo, Ny. Soekardi, Ny. Garland Soenaryo mendirikan Yayasan dengan nama Yayasan Sayap Ibu (YSI). Yayasan Sayap Ibu didirikan pada Tanggal 30 September 1955 oleh ibu Hj. Sulistina Sutomo, istri dari Bung Tomo yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Sosial.
Lembaga ini diserahkan di bawah pengawasan BKKKS (Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial) yang diketuai oleh Ibu Nasution. Dalam kepengurusan baru, Ibu Nasution menjabat sebagai Pembina, sedangkan Ketua dijabat oleh Ibu Ciptaningsih Utaryo.